Kamis, 12 Maret 2020

Antara Perdebatan yang sehat & meresahkan

Rahmadi Abdullah


Selamat malam kawan Ku

Apa kabar semua?, Kiranya baik-baik saja.

Hangatnya dinamika tdk menyurutkan niat baik saya dalam menulis…

Akhir-akhir ini banyak sekali perdebatan yang cukup meresahkan antar sesama. Apa lagi kita tau sendiri, kemajemukan kita dalam bingkai tara miti tomi nuku.

Berbeda pandangan itu logis, karena kita menganut sistem demokrasi. Akan terasa hambar jika tidak adanya pro dan kontra.

Berargumenlah secara sehat. Tuangkan seluruh gagasan yang anda punya, Kalah menang dalam beragumen itu biasa. Jangan tidak mengakui jika anda kalah.

Buanglah ego yang berlebihan, jangan biarkan emosional menguasai pikiran jernih saudara-saudara. Kita tau, berargumen saling serang pribadi itu fatal.

Personalitas itu masalah individu. Berargumen bukan soal hujat-menghujat. Apa yang menjadi latar belakang lawanMu jangan di embat juga.

Kapasitas kita di uji dalam pertaruhan ini. Tergantung dari daya tampung yang dimiliki. Memang kemampuan mengatahui bisa saja secara intuisi, tapi harus rasional.

Cobalah meredahkan rasa sentimen. Jangan mudah terbawah perasaan. Baper yah istilahnya, hehe.

Marilah kawan, kopi kita belum dingin termakan waktu. Masih banyak hal yang belum kita ceritakan. Buanglah ego, maka ide-ide inovatif yang kita punya dapat di ceritakan sehingga terciptanya kooperatif dan korelasi untuk mewujudkan cita-cita besar yang kita konsepkan.mat
malam kawan Ku

Apa kabar semua?, Kiranya baik-baik saja.

Hangatnya dinamika tdk menyurutkan niat baik saya dalam menulis…

Akhir-akhir ini banyak sekali perdebatan yang cukup meresahkan antar sesama. Apa lagi kita tau sendiri, kemajemukan kita dalam bingkai tara miti tomi nuku.

Berbeda pandangan itu logis, karena kita menganut sistem demokrasi. Akan terasa hambar jika tidak adanya pro dan kontra.

Berargumenlah secara sehat. Tuangkan seluruh gagasan yang anda punya, Kalah menang dalam beragumen itu biasa. Jangan tidak mengakui jika anda kalah.

Buanglah ego yang berlebihan, jangan biarkan emosional menguasai pikiran jernih saudara-saudara. Kita tau, berargumen saling serang pribadi itu fatal.

Personalitas itu masalah individu. Berargumen bukan soal hujat-menghujat. Apa yang menjadi latar belakang lawanMu jangan di embat juga.

Kapasitas kita di uji dalam pertaruhan ini. Tergantung dari daya tampung yang dimiliki. Memang kemampuan mengatahui bisa saja secara intuisi, tapi harus rasional.

Cobalah meredahkan rasa sentimen. Jangan mudah terbawah perasaan. Baper yah istilahnya, hehe.

Marilah kawan, kopi kita belum dingin termakan waktu. Masih banyak hal yang belum kita ceritakan. Buanglah ego, maka ide-ide inovatif yang kita punya dapat di ceritakan sehingga terciptanya kooperatif dan korelasi untuk mewujudkan cita-cita besar yang kita konsepkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RUMAH BIRU YANG PENUH CERITA

Oleh: Indah Tetiray Hai anak-anak muda Pernakah terpikirkan olehmu akan nasib masa depanmu? Jikalau engkau memikirkannya Selipkan sebuah wad...